Seringkali kita bertanya-tanya, mungkin banyak dari anda yang pernah mendengar kata “hipnosis” dan kata “hipnotis”. Apakah kedua kata ini memiliki arti yang sama? Atau beda? Kali ini saya akan membahas mengenai hal ini dan menjelaskan kesalahpahaman yang selama ini terjadi.
Hipnosis secara sederhana adalah suatu ilmu atau seni berkomunikasi dengan alam bawah sadar kita, sedangkan Hipnotis adalah orang yang melakukan Hipnosis. Dari dua definisi ini, apakah sudah jelas artinya? Sebagai analogi, Orang yang memainkan piano disebut dengan pianis. Jadi pianis adalah orang yang memainkan piano.
Karena bahasa media yang seringkali menyebut hipnosis dengan hipnotis, maka kata-kata hipnotis lebih melekat dalam pikiran kita. Padahal arti sebenarnya dari hipnotis itu adalah orangnya dan bukan proses atau ilmunya.
Selain itu, dengan semakin berkembangnya reality show di tayangan televisi kita, hipnosis terkesan sebagai suatu alat interogasi. Seakan-akan orang yang dihipnosis tidak memiliki kuasa atas dirinya. Jadi apapun yang ditanyakan akan keluar dengan sendirinya. Dari semua tayangan yang pernah anda lihat bahwa hipnosis bisa digunakan untuk interogasi orang, maka saya mengatakan bahwa hal itu TIDAK BISA!! Mengapa saya katakan tidak bisa? Sekarang mari kita pikirkan menggunakan logika saja. Misalkan memang hipnosis bisa digunakan untuk interogasi orang, kenapa salah satu bintang reality show yang sering kita tonton itu tidak dipanggil saja oleh pihak kepolisian untuk menginterogasi para koruptor?
Pada suatu ketika, saya pernah membaca di sebuah Koran. Ada sebuah kolom kecil, di sana ada komentar dari Romy Rafael yang mengatakan bahwa dirinya sering ditelpon oleh pihak kepolisian untuk menginterogasi penjahat atau koruptor. Beliau pun menyatakan bahwa hipnosis tidak bisa dilakukan untuk hal itu. Untuk melakukan hipnosis, harus ada persetujuan dari diri Klien. Apabila klien menolak, maka sangat sulit untuk melakukan hipnosis.
Semoga dengan artikel ini bisa bermanfaat dan membuat kita lebih mengetahui dan bisa menyeleksi apa yang kita tonton. Kita boleh saja menonton acara apapun, tetapi yang penting adalah jangan sampai kita menganggap suatu kebohongan sebagai kebenaran. Semoga bermanfaat